Minggu, 04 September 2011

Prajurit Naga

Sebut saja namanya Prajurit Naga.. entah itu benar namanya atau sepenggal nama yang memang aku tulis untuk menciptakan tulisan ini.

Aku bekerja sebagai penggali hati, penggali hati anak yang belum aku ketahui bagaimana ia dididik oleh orang tuanya dan aku memiliki tanggung jawab untuk setiap apa yang terjadi dalam beberapa jam ketika ia berada di sebuah penampungan yang penuh dengan ilmu dan cinta. Sekolah.

Ketika itu sang Prajurit menjadi salah satu anak ang benarbenar dapat kami banggakan, tetapi entah mengapa semenjak hari itu ia selalu menangis dan meminta bunda tetap ada disampingnya..

Kami belajar mengenai apa yang terjadi..
Kami mengajak Prajurit Naga mengeluarkan isi hatinya.. Ia hanya bilang " aku mau sayang mama.. "
Ada apa dengan bunda?
Ada apa dengan Prajurit Naga ku?

Ku gali hatinya
Ku lihat tatap mata penuh kasih namun terdapat selintas ketakutan memenuhi matanya..
Aku dan peri bertanya padanya.. ada apa?
Prajuritku hanya berkata " papa.. papa suka marah-marah sama mama.. "

Dan seketika semua memori dan ingatan menghantarkan aku kepada masa kecil ku
Dimana tidak semua orang, bukan, semua orang tak ingin kejadian seperti ini terjadi.
Bukan aku yang terlalu melebih-lebihkan..
Tapi entah kenapa, seakan semua perasaan Prajuritku terkumpul dalam dadaku..
" Aku tau rasanya prajuritku.. " dalam hati aku berkata demikian..

Aku tak dapat menahannya..
Tuhanku, sayangi dia seperti Kau menyayangi kami peri hidupnya..
Seperti Kau menyayangiku dan memberikan yang terbaik dalam kehidupanku.
Berikan kebaikan pada Prajurit Naga kecilku.
Aku menyayangimu, Prajurit Naga.

Peri hidupmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar