Kehilangan suara
saat mengalami demam atau batuk merupakan kondisi yang tidak nyaman.
Batuk berkepanjangan, susah menarik nafas, sampai suara serak hingga
lawan bicara kita tidak bisa mengerti apa yang kita ungkapkan.
Menyebalkan bukan?
Inilah hal-hal yang terjadi jika kita mengalami batuk parah,
terutama jika batuk ini disebabkan oleh zat adiktif paling berbahaya,
nikotin. Nikotin yang banyak terkandung di dalam rokok ternyata tidak
hanya dapat membuat mulut Anda menjadi asam, gigi menjadi kuning, atau
bibir menghitam.
Efek bahaya dari nikotin sangat banyak, diantaranya yang paling
berbahaya adalah penyebab nomer satu orang mengidap kanker. Banyak
masyarakat yang tidak mengetahui bahkan tidak peduli akan risiko ini
hingga dirinya sendiri mengalami.
"Orang masih saja berpendapat jika merokok masih bisa umur panjang,
ya, benar tetapi semua itu 1 banding 100. Rata-rata pasien saya yang
datang dan ternyata mengidap kanker pasti tidak lepas dari lingkungan
berasap rokok. Kalau tidak perokok aktif ya pasif," jelas dr Hakim
Sorimuda Pohan, SpOG yang menjadi narasumber pada acara Round Table
Discussion bersama dengan tema Menyatukan Suara Dokter dan Korban dalam
Perjuangan Pengendalian Rokok di Indonesia, Selasa (19/3/2013).
Dokter kandungan yang aktif sebagai penggiat di organisasi Tobacco
Control Support Center (TCSC) menuturkan bahwa korban rokok aktif maupun
pasif cepat atau lambat akan terkena kanker. "Salah satu dampak
langsung dari merokok adalah kanker saluran pernafasan atas. Saluran
nafas atasnya harus dibuang. Udara akhirnya melewati lambung dan keluar
melalui osofagus. Setelah dioperasi mereka dikirim ke jepang untuk
diajari agar bisa bicara dengan perut. Setiap rabu di RSCM latihannya,
ini adalah upaya agar mereka tidak putus asa."
Penderita yang sudah melalui tahap ini menggunakan alat kecil
seperti speaker yang dipasang pada lehernya dibawah dagu. Alat ini
berfungsi untuk membantu penderita untuk bicara. Dengan bantuan alat ini
penderita dapat berbicara lagi, namun suaranya akan terdengar seperti
robot dan sering mengeluarkan bunyi hembusan udara.
Dalam acara ini juga terdapat salah satu breast cancer survivor yang
juga terkena kanker akibat rokok. Beliau mengungkapkan telah menjadi
korban rokok sejak belia.
"Saya merokok sejak umur 17 sampai 59
tahun, bisa Anda bayangkan? Sampai di tahun 2007 ketika saya menghisap
rokok saya merasakan rasa sensual yang luar biasa mengalir lewat urat ke
dada sebelah kiri saya. Dalam hati saya berkata 'kena nih!'. Akhirnya
saya memutuskan untuk periksa ke dokter dan ternyata benar saya mengidap
kanker payudara," jelas Laksmi Notokusumo, penari yang juga sutradara
dan penulis puisi di Cancer Information & Support Centre (CISC).
CISC merupakan salah satu lembaga yang berdiri sejak 2003 untuk
memberikan dukungan bagi mantan penderita kanker untuk bisa pulih
kembali baik secara fisik dan mental. Disinilah ibu 65 tahun ini
berkarya.
Nah, rokok bukan lagi hal yang harus dimaklumi, namun
perokok juga bukanlah seorang kriminal. Perokok sebenarnya hanyalah
korban atau pasien yang harus disembuhkan.
Teruslah ingatkan dampak dari merokok pada orang disekitar Anda jika
tidak ingin mengalami hal yang tak terduga akibat kenikmatannya yang
sesaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar