Jumat, 07 September 2012

Pulang



-KLIK-

Pintu ruang kantor ku tutup. Pamit pada penjaga kantor, menggerai rambut, memakai helm dan menarik nafas panjang. Aah..  malam  ini aku lembur lagi dan lagi-lagi aku melewatkan membalas ucapan selamat tidur darinya. Maafkan aku sayang, aku harus berusaha sekeras ini untuk membuktikan bahwa aku mampu menikahimu, tinggal setahap lagi sayang, sabar ya.

"Inang sayang, maaf. Abang malam ini harus pulang malam lagi. Mimpi indah ya. Jangan ngambek lama-lama. *XOO"

Pagi berganti, hari ini berusaha aku membangunkannya lebih dulu untuk bersiap-siap bekerja. Jam segini biasanya dia pasti masih tidur, terbayang aku wajahnya ketika baru bangun. Aku bersyukur Tuhan menjaganya ketika aku tidak disampingnya, dia tak pernah sakit. Aku ingat benar bagaimana rengekannya kalau ia mulai meriang, kecapean, atau mulai pegal-pegal. Aku pasti menemaninya sampai dia tertidur. Namun aku pun ikut tertidur di sampingnya, lalu dia mengusap kepalaku dan diam-diam menyiapkan sarapan untukku, entah darimana kekuatannya. Aku tau karena sering masih berpura-pura tidur, agar aku bisa memerhatikan dia diam-diam. Ah, kenangan itu.

"Pagi Nang, sudah bangun? Hari ini pakai baju warna apa? Tetap kuat ya menghadapi bosmu yang aneh-aneh itu. Jangan lupa minum susu. Abang sayang kamu, Nang."

"Abaaaaaang. Aku sudah bangun. Aku sudah gak ngambek kok. Pakai baju warna hijau Bang, Abang sehat? Bang, ingat makan sayur! Aku sayang Abang! *XOXX"

Ah, hari ini dia membalas dengan lebih banyak ciuman, dia sudah tidak berlama-lama membiarkan mood jeleknya merusak harinya, semakin dewasa ya pacarku. Kalau saja aku bisa mengantarnya bekerja pagi ini. Tuhan menjagamu sayang.

Tak terasa matahari berlari begitu cepat, sudah lelah ia menerangi hari-hari di dunia ini. Hari ini sengaja aku bergegas meminta izin untuk pergi ke sebuah konser. Konser band kesukaannya, band yang berasal dari kota tempat aku mencari masa depanku, Jogja. Tanpa berganti baju, lalu melepas dasi hadiah ulang tahun dari wanita kesayanganku, aku berlari dan dengan kekuatan yang tersisa dalam tubuhku aku mengendarai motor menuju venue konser itu.

"Nang! Malam ini jangan tidur cepat. Aku mau nelfon kamu ya."

"Iya, bang. Miss you."

***

"...waktu hujan turun disudut gelap mataku, begitu derasnyaaa.."
"...caci maki saja diriku bila itu bisa membuatmu kembali bersinar dan berpijar seperti dulu kala."

Beberapa lagu favoritnya sudah dibawakan, aku sangat berharap Tuhan berpihak padaku. Aku memohon padaNya agar sebuah lagu yang jarang dibawakan mereka bisa dibawakan malam ini, kebetulan aku mengenal salah satu crew dari band ini. Ia adalah salah satu teman baikku di bangku SMA, aku harap ia dan bandnya mau bekerja sama membawakan lagu ini. 

Musik melantun pelan, sang vokalis memulai lagu dengan sebuah kata pengantar.
Sebuah lagu yang aku siapkan untuk wanita kesayanganku. Ia pernah mengatakan agar aku mendengarkan lagu ini, aku tidak terlalu tahu berapa jumlah album yang sudah mereka keluarkan, aku tidak terlalu tahu lagu-lagu andalan mereka, beberapa lagu yang ku tahu itu semua karena dia yang menyanyikannya, dia selalu memaksa agar aku memainkan gitar untuk lagu-lagunya. Ah, aku benar-benar merindukannya. Wanita tercantik yang pernah aku kenal, bukan kecantikan fisiknya, dia memiliki wajah yang manis, namun apa adanya dirinya yang membuatku tergila-gila padanya.

Ku genggam smartphone milikku, ku tekan angka satu, speed dial khusus untuk pacar terakhirku. Aku yakinkan dia yang terakir, kami baru setahun lebih menjalani hubungan ini namun aku yakin dia yang terakir untukku. Dia mengangkat suara.

"Halo bang .. Ribut banget. Abang dimana nih?"

"Nang, sayang.. Dengerin baik-baik ya, Abang gak bisa ulang lagi nih.. Abang nyanyiin ya.."

"Haah? Abang nyanyi? Haaa..??"

"Dengerin ya, Nang."

Saat-saat seperti ini
Pintu tlah terkunci
Lampu tlah mati
Ku ingin pulang
Tuk segera berjumpa 
Denganmu

Waktu-waktu seperti ini
Di dalam selimut
Harapkan mimpi
Bayangan pulang
Tuk segera berjumpa
Denganmu
ku ingin kau tahu
   ku bergetar merindukanmu
   hingga pagi menjelang

sesaat mata terpejam
tirai imaji terbuka
semakin ku terlelap
semakin jelas hangat senyuman
tak ingin terjaga
sampai aku pulang
sesaat mata terpejam
bintang-bintang menari indah
iringi langkahku
rangkai mimpi yang semakin dalam
tak ingin terjaga
sampai aku pulang

Ku dengar ia menangis, apa dia benar-benar menyukainya? Padahal itu bukan suaraku, itu suara vokalis kesukaannya, tapi aku yakin ia mengenal jelas suaranya. Aku harap dia menyukai kejutan yang ku berikan. Aku tak pernah berhasil memberikan kejutan untuknya, selalu saja gagal, namun begitu ia selalu menganggap semua kejutan yang kuberikan adalah kenangan yang berharga.

"Happy anniversary sayang, Anggiku, inangku. I LOVE YOU."

Aku capture sebuah foto dan ku kirim padanya. Secepat debaran hatiku  ia membalas pesanku.

"Aku jemput abang besok  di stasiun bang.  Aku sayang Abang. Au marsihol tu ho, Abang. Holong do rohangku tu ho."

*XOO= kiss, hug,hug. 

Selasa, 04 September 2012

Mengingat akan mu.

Dear, laguku bercerita..
Gelap saat ku menulis ini. Ah, kamu peluk aku lagi dari belakang sembari membaca tulisanku.


Diamlah sayang, aku sedang serius menulis.
Aku kembali menulis.. Sembari aku usap-usap kepalamu.


"Kamu nulis apa lagi sih?", kau berbisik manis ditelingaku.
"Cuma sebaris lirik..Sayang, kamu sayang aku kan?" Ku tatap matamu dalam.
"Aku sayang sama kamu." Lalu hangat ku rasakan.
Kembali kau peluk aku dari belakang, seperti biasa yang selalu kau lakukan padaku. Tak lama kau tertidur diatas pundakku. Selalu seperti itu.


Biarlah ku sentuhmu

Berikanku rasa itu
Pelukmu yang dulu
Pernah buatku

Lalu aku kembali pada gelap, ku tatap layar di depan wajahku.
Diam aku, bernyanyi perlahan senandung ini sembari menatapmu tertidur di bahuku, kau ingat saat itu apa janjimu?
"Aku berjanji sampai selamanya, tunggu aku di Bandung ya."
Kau bergerak sedikit di pundakku.


Sayang, saat kau tertidur, pikiranku melayang melalui waktu-waktu yang kita lewati.
Kembali ku ingat beberapa tahun kita menjalin cinta.
Saat pertama kau lulus tes memasuki universitas itu aku menangis terharu, saat akhirnya kau menyatakan cintamu, saat kita bertengkar dan kau meninggalkanku sendiri, saat kau memberikan surprise untuk ulangtahunku, saat kau mendoakanku, saat aku datang ke tempat tinggalmu tengah malam hanya untuk mengantarkan bubur, bukan jarak yang dekat. Saat kau mengatakan bosan, saat kita melakukan pelanggaran atas kesepakatan kita, dan saat-saat dimana orangtuamu tak pernah setuju akan kehadiranku, hingga akhirnya orangtuamu mengatakan hal yang tak pantas itu, dan kau tak bertindak apa-apa. Tak pernah kau hargai aku. Ku rasa.
Ku genggam jemarimu menahan air mata.


Ku tak bisa paksamu

'tuk tinggal disisiku

Semakin ku ingat semakin sakit ku rasa, semakin ku sadari perasaanku meragu, semakin aku merasakan bahwa kau bukan untukku, aku pun tak ingin semakin lama menyakitimu dan membebanimu dengan segala permasalahan ini, membebanimu dengan hidupku yang berbeda dengan hidupmu, semakin terasa bahwa aku harus meninggalkanmu, aku tak sanggup.

 Sst.. diam sayang, kuusap lagi kepalamu, peluk saja aku dalam tidurmu. Biarkan aku mengenang semua perbuatanmu.Menitikkan air mata perlahan.

Walau kau yang selalu sakiti

Aku dengan perbuatanmu

Sayang, sepertinya kita hanya bisa sampai disini. Lima tahun ini harus berakhir disini.
Perlahan basah ku rasakan pada bahuku. Hatimu tak tidur. Kau tak tertidur.


Namun sudah kau pergilah

Jangan kau sesali

Perlahan ku lepas tanganmu dari tubuhku.
Hampa. Ternyata semua hanya bayangan, semu. Seperti semua janjimu padaku, tak ada lagi kata selamanya. Aku yang pergi, tak ku lihat kesungguhan dalam hatimu. Entah kesungguhan seperti apa yang ku mau, tapi tak ku dapat itu darimu selama ini. Kita bukanlah sepasang remaja lagi seperti ketika pertama bertemu, kini aku menjadi seorang wanita yang mencari tahu siapa masa depanku. Maaf. Pergilah. Aku yang mengambil keputusan ini. Ku hapus air mataku.


Karena ku sanggup walau ku tak mau

Berdiri sendiri tanpamu
Ku mau kau tak usah ragu
Tinggalkan aku
kalau memang harus begitu

Tubuhmu hilang, berbayang dari lingkar pinggang kecilku.
Sempat kau menangis tak ingin pergi dariku, kau bilang hanya aku, kau bilang kembalilah padamu.
Menangis aku meraung, tidak bisa ku lanjutkan ini semua, berkecamuk dalam dada ingin merengkuhmu, memelukmu, mencium bibirmu, aku sendiri tak sanggup menanggungnya. Namun, aku berjuang sendiri selama ini, selalu ku pertanyakan kesungguhanmu, tapi apa, aku lelah. Aku lelah!
Tak pernah kau perjuangkan aku. Aku berusaha untuk melepaskan pelukanmu. Cukup selama ini aku merasakan setiap lakumu padaku, apa aku benar-benar tak layak mendapatkannya? Dan secepat itu pula kau menemukan dia, yang lain. Sesaat kau (masih) cinta padaku.


Tak yakin ku kan mampu

Hapus rasa sakitku
Ku ‘kan selalu perjuangkan cinta kita
Namun apa salahku
Hingga ku tak layak dapatkan kesungguhanmu

Ku ucap maaf. Maaf jika aku menyakitimu (mungkin aku yang selama ini tersakiti olehmu tanpa sadarku), maaf jika karena aku tak yakin lagi aku bisa bertahan mencintaimu, dan ku lakukan ini karena mauku, aku tau aku tak sanggup. Simpanlah semua alasan dan janji akan masa depan yang kau berikan, jangan pernah berjanji lagi padaku.


Tak perlu kau buatku mengerti

Tersenyumlah karena ku sanggup

Semua penonton bersorak dan bertepuk tangan membuyarkan khayalanku.
"AGNEEEEESSSS...!"
"Yah, demikian salah satu lagu  yang dimana saya banyak berperan dalam pembuatannya. Terimakasih. God bless you all!!"


Dan konser itu berakhir. Semuanya gelap tanpa bayanganmu dan air mata masih mengalir di pipiku mengingat akan mu, genap dua tahun sudah aku meninggalkanmu, namun tak semudah itu aku melupakan lima tahun kita.


Jumat, 31 Agustus 2012

Aku bawakan sesuatu yang manis




Jessica! Brondong!! HAPPY BIRTHDAY PRETTY!!
Laguku bercerita, Bron.
Pusing sudah kepala ini memikirkan apa yang bisa aku kasih ke salah satu teman terbaikku ini. Walaupun belum lama kita menjadi sahabat.

Sebut saja kita sahabat dalam menyairkan puisi-puisi kegalauan alam atau hati atau pikiran, sahabat yang tercipta karena menyukai barisan-barisan kata yang tak pernah keluar dari mulut kita, karena baris kata ini kita bisa menjadi seperti saat ini. Tak terfikir bisa mencintaimu sedalam ini, teman! Sahabat yang dalam waktu singkat dapat membuatku berubah lebih baik, dapat mengerti mengapa ada hal-hal yang tidak bisa terpikirkan oleh diri sendiri.
Bron, di hari istimewa ini, tepatnya tanggal 31 Agustus kemarin, aku dengan ini menyatakan SELAMAT ULANG TAHUN DAN BERTAMBAH UMUR JESSICA WILLHELMINA AUGUSTINE MANUPUTTY. *entah bener entah salah, namamu tetap brondong di hatiku!* :D
Kalau kamu ingat disuatu sore kita jalan bareng aku lupa dimana (lah..gimana sih?), seingatku di stopan lampu merah sebelum belok kanan ke arah jalan Suria Sumantri kamu bilang sama aku sambil memperdengarkan sebuah lagu, Vanilla twilight. Dan kamu bertanya padaku "kamu tau gak Vanilla twilight itu apa? Menurutmu apa?"

The stars lean down to kiss you,
And I lie awake and miss you.
Pour me a heavy dose of atmosphere
'Cause I'll doze off safe and soundly,
But I'll miss your arms around me
I'd send a postcard to you dear,
'Cause I wish you were here

Lalu aku bayangkan kamu bermain piano di part ini..  

I'll watch the night turn light blue
But it's not the same without you,
Because it takes two to whisper quietly,
The silence isn't so bad,
>>Till I look at my hands and feel sad,
'Cause the spaces between my fingers
Are right where yours fit perfectly<<

Dan aku masih ingat jelas bagaimana kamu menceritakan part lagu ini sembari mengangkat tangan ke arah langit, seperti ingin menangkapnya..

 I'll find repose in new ways, 
Though I haven't slept in two days,
'Cause cold nostalgia chills me to the bone

But drenched in Vanilla twilight,
I'll sit on the front porch all night,
Waist deep in thought because when I think of you
I don't feel so alone
I don't feel so alone
I don't feel so alone

As many times as I blink I'll think of you... tonight
I'll think of you tonight


When violet eyes get brighter,
And heavy wings grow lighter,
I'll taste the sky and feel alive again
And I'll forget the world that I knew,
But I swear I won't forget you,
Oh if my voice could reach back through the past,
I'd whisper in your ear,
Oh darling I wish you were here

Aku terdiam membayangkan apa yang kau pikirkan. Inilah sore kita, suatu sore ketika diatas langit terdapat hamparan jingga cahaya senja, dibalik gumpalan awan terdapat bias cahaya rona, ada bagian putih disana.. kau tunjuk bagian itu "..itu yang putih disana. Itu bron. Itu Vanilla twilight". Dan sejujurnya aku membayangkan bagaimana kalau kita menjilatnya bersama-sama.

Jes, Bron, terimakasih selalu mendengarkan aku dan bersyair bersamaku. Terimakasih untuk tetap membuatku menangis terharu setiap memelukmu, dan terimakasih untuk kata-kata "Jangan keliatan manja di depan orang. Kalau berdua aja boleh kok!" dan aku gak akan terlihat manja lagi! :)
Aku selalu menunggu waktu dimana kita bisa duduk sebangku di piano gereja. Kamu memainkannya, dan aku bernyanyi, tanpa peduli.

Happy birthday Jessica, aku bawakan sebuah hadiah yang bercerita tentang vanilla twilight kesukaanmu. Love you dear.

for Jessica>> @JeManuputty 

Kamis, 23 Agustus 2012

Sedikit respon untuk film Perahu Kertas

Ah. Menyesal dari dulu tak membaca kisah cinta ini. Mengapa semuanya menyakitkan?
Menyesal mengapa menganggap bahwa cerita ini berat. Menyesal mengapa tak membeli novelnya (semoga ada uang lagi untuk nongkrong di Gramedia).

Ok. Sedikit Review tentang sebuah cerita cinta di dalamnya yang melibatkan K-Family (dan Kuggy di dalamnya *pemeran utama wanita*), Keenan (pemeran utama cowoknya), Noni (sahabat Kuggy yang sempat salah paham sama Kuggy) yang punya sepupu crazy Wanda (yang menggilai Keenan) dan punya pacar Eko (yang adegannya bikin ketawa sampai nangis-nangis), dan Remi (the sweetest one my Reza Rahardian *kiss*). Ada juga Luhde, pak Wayan dan lain-lain. Bisa disaksikan di bioskop yang tersebar di kota anda ya.

Berawal di tahun 1999 dari pergi kuliahnya Kuggy Karmecamelion (gimana tulisannya), ketemu Noni dan Eko, jemput Keenan (pake radar neptunus *i don't know but i believe it*), akhirnya Keenan tau Kuggy punya pacar Ojosh, akhirnya datang Wanda, lalu Wanda marah karena Keenan tak mencintainya, dan Kuggy yang putus dengan Ojosh karena lebih sayang Sakolah Alit yang menjadi passionnya ketimbang Ojosh yang ternyata gak pernah ngerti dunianya Kuggy. Sampai akhirnya kerenggangan mereka semua yang mengakibatkan Kuggy bertahan hidup sendiri dan  lulus dari kuliah sastranya. Keenan putus kuliah dan memilih ke Bali untuk belajar melukis pada Pak Wayan yang ternyata memiliki hati pada mamanya Keenan entah dari kapan dan akhirnya mempertemukan Keenan dengan Luhde. Sejak lulus dari fakultas sastra akibat dari hobinya menulis dongeng, Kuggy kerja di perusahaan teman kakaknya, Karel. Ternyata itu adalah perusahaan milik Remy, yang membeli lukisan Keenan saat pergi ke Bali. 
Panjang kan? dan itu pun masih terbagi dalam dua part pula.. *fiuh*

Oke. repon saya terhadap film ini adalah 99, 3 jempol, dan hip hip belum hore. Kenapa? karena filmnya belum tamat. Film ini berdurasi 4.5jam you know? makanya di potong. okelah.

*1. Radar Neptunus. Aku pikir aku percaya akan hal seperti itu, sama seperti dari dulu aku memercayai bahwa aku adalah Dewi Air, dan ketika aku bersedih maka akan turun hujan. Aku masih ingat aku bersama 2 temanku yang memiliki tanggal lahir yang sama, kami adalah Dewin angin, api, dan air.

*2. Lukisan balon hijau terbang diantara balon-balon hitam. Jika aku kaya, aku mau membelinya. Waktu dia suruh tebak apa judul lukisannya, langsung terlintas dalam benakku "FREEDOM". Waktu Kuggy bilang kebebasan aku ngerasa "yaah.. mirip dikitlah" dan aku tersentak kaget waktu Keenan menunjukkan judulnya, benar-benar "FREEDOM". omaigat!

*3. Percakapan mereka tentang menjadi diri sendiri. Aku senang bisa menjadi diri sendiri, dan ternyata bukan cuma aku manusia aneh di dunia ini, masih banyak anak-anak Neptunus di dunia ini, walaupun bintangku Aries. 

*4. Ketika Ojosh bilang untuk putus, dan dia bilang ada sebagian dunia Kuggy yang gak dia ngerti *ehem* teringat mantan yang ternyata mengatakan hal yang sama. Mungkin dia memang tidak mengerti duniaku, sepenuhnya. *cheers*

*5. Perasaan bagaimana Keenan serela itu meninggalkan kuliahnya demi melukis karena hasil karyanya di pameran laku semua namun ternyata itu hanya tipuan.huh.

*6. "Pelukis terbaik adalah pelukis yang dapat melukiskan kekosongan sekalipun." itu kata pak Wayan.

*7. Kanvas itu bagaikan langit yang tertutup awan, kita tinggal menyibakkannya saja...

*8. I REALLY LOVE THE STAR PAINT. tertiup angin, kepala menengadah menghadap bintang.

*9. Perahu kertas yang selalu dilayarkan Kuggy. Sometimes i think to do like that. berlayar membawa setiap kata-kata yang tak tahu kemana bermuara.

*10. Remy, sosok Remy. i love him. (sementara ini)

*11. Adegan papanya Keenan struk itu saya pikir mati dengan menggenggam foto Keenan. *fiuh

*12. Dan adegan yang paling saya suka adalah ketika Eko berulang kali salah mengucapkan kalimat ijab kabul. Omaigat~

*13. Saya suka juga dalam film ini menampilkan produser, ko-produser, penulisnya di dalam scene-scene nya. hahaha

Masih banyak sebenarnya, karena saya benar-benar memaknai film ini. Setelah ini saya benar-benar berniat mencari bukunya! :)

*oia, saya juga suka buku dongeng buatan Kuggy untuk ulang tahun Keenan.

Masih dalam pelayaran cinta dalam perahu kertas.

Langit 7 warna: Putri Kesepian

Hai Pangeran Kelana.. Apa kabarmu?
Salah sepertinya jika ku tanyakan apa kabarmu, ku dengar kau hidup bahagia bersama putri kupu-kupu yang lembut.
Bagaimana kelembutannya menyapamu setiap pagi? Apakah kalian selalu berkejar-kejaran dalam ria? Tak perlu ku tanyakan kembali seharusnya.

Ku lihat kesehatanmu membaik disana. Tidak seperti dahulu ketika kau bersamaku, Putri Kesepian. Dahulu setiap hari kau harus melalui peperangan untuk menjagaku, kau harus melompat ke bola dunia yang berbeda dan melewati partikel-partikel langit yang bermacam-macam dan membuatmu terluka dimana-mana, kau masih harus bertani membuat sebuah taman bunga agar aku dapat tetap hidup, tanpa kesepian. Bahkan, harus melawan Raja Kelana dan Ratu Sari untuk tetap bersamaku. Bagaimana kabar mereka sekarang? Apakah istanamu baik-baik saja?

Kini, dibawah langit jingga dan hembusan angin aku menyuarakan hati ini. Aku teringat akanmu, bukan sepele untuk memikirkanmu, aku tak pernah mau. Lalu, aku bersuara, menyuarakan hatiku. Kemudian, ku kirim bersama buih ombak yang datang mendekatiku perlahan. Satu demi satu aku bisikkan pelan pesanku dalam buih-buih kehampaan yang tak tahu kemana singgahnya, mencari tahu keberadaanmu untuk menyampaikan suara hatiku. Namun kusadari, ini bukan lagi suara cinta, ini kesedihanku.

Kubisikkan pada mereka yang bergulir lembut dibawah jemari kakiku. Lembut seperti cintamu yang akhirnya menyakitkanku, karena aku tahu, kita tak bisa bersama, bagai ombak dan pasir pantai, kau datang, bergelombang, lalu pergi. Tak dapat bertahan sekejap waktu. Jika tau begitu tak ku titipkan hatiku pada buih-buih cintamu, aku akan pergi memilih batu karang yang akan tetap bersamaku walaupun ia keras dan kasar, setidaknya ia takkan meninggalkanku, kesepian.

Berjalan aku meninggalkan langit jingga. Aku pergi melihat pohon kenangan, tersandung aku pada sebuah nisan bertuliskan "Aku datang menghadap kematian, meninggalkan kenangan yang terindah." Itu kuburan kenangan kita. Tak pernah ku gali. Aku hanya ingin meninggalkannya, tapi di tanggal ini, aku kembali seperti menggali kuburan itu. Tepat disaat bulan purnama, saat jejak-jejak ksatria tak terhentak ke tanah, tepat saat terdengar lagi letupan api peperangan, inilah masa ketika Raja dan Ratu menjadi orang paling bahagia seantero jagad raya dunia khayalku, tepat di hari ini ingatan tentangmu membuat aku merasa bagai diserbu ribuan panah namamu ke dalam hatiku. Sakit. Lukanya dalam dan banyak. Tak tahu berapa banyak ladang rumput yang akan berubah menjadi merah karena darahku. Satu persatu panah terbang dari ufuk barat ke arahku, merah menyala warnanya, aku diam. Panah pertama sudah tepat mengenai jantungku. 

Pangeran Kelana, secepat itukah duniamu berputar?

Mengapa kita tidak diciptakan dalam sebuah dunia yang sama sehingga kau tak perlu melakukan hal-hal yang tak seharusnya?
Mengapa aku hanya dapat memandang bola duniamu tanpa bisa terbang kesana? Aku meminta pada Dewa Hujan untuk memberikanku sayap air agar aku bisa terbang menemuimu, walau dalam hati aku tak ingin melihatmu sama sekali, Dewa Hujan tak mengizinkannya. 

Aku kembali memandang langit marah yang merah sambil merenungimu. Rambutku berkibar ke belakang, terlihat samar-samar cahaya merah akibat pantulan warna langit tempat aku berdiri. Ku lihat duniamu sedang berputar, kau berkejaran dengan Putri Kupu-kupu. Aku tak mengerti arti kelembutan, maafkan aku. Namun, mengapa kau mengatakan ternyata selama ini tak pernah kau pahami setengah dari duniaku? Ada sisi yang tak kau pahami dalam bola udara duniaku, dimana kebebasan menjadi asas di dalamnya. Tapi, mengapa itu terjadi setelah sekian lama.

Lalu aku menangis.

Aku pergi mengambil akar menjalar dan menganyamnya membentuk sebuah simpul kematian.
Aku naik diatas sebuah kursi kayu yang selalu ku gunakan untuk memandang cermin, yang membuatku menangis ketika aku sadari tak ada lagi mulut bibirku, aku kehilangan mulut untuk berkata-kata tentang cinta, aku tak punya bibir. Ya, selain itu tak juga kumiliki mahkota cantik bagai Putri Kupu-kupu. Aku hanyalah seorang anak Petani yang tak mampu membeli keindahan dunia. Inilah aku. Putri Kesepian. Aku tak memiliki apa-apa selain kesepian.

Bulat tekadku, ku buat sebuah simpul terakhir diwajahku (ku anggap aku masih memiliki bibir yang kau renggut untuk mengucapkan kata cinta), ku ambil sebuah batu granit tajam berwarna hitam pekat dan menorehkannya tepat di jantungku yang tertikam panah. Ku keluarkan dengan jeritan menuju kematian. Keluarlah jantungku, masih berdegup kencang. Lalu ku masukkan kepalaku ke dalam simpul tali, dan aku tersenyum simpul.

"Lebih baik aku mati daripada harus melihat keindahan dunia yang tak mampu ku miliki, atau bahkan dunia yang pernah ku miliki. Tunggulah buih-buih itu terbang ke langit dan kau akan mendengar jeritan hatiku."

Dan aku mati. Putri Kesepian.

Rabu, 11 Juli 2012

Aku mencintai Dia


Suatu hari akan ada seorang dia yang akan menemaniku di saat nanti. Inilah sekilas tentangnya. Aku mencintainya. Aku mencintainya hingga mati. Hingga benar-benar maut yang memisahkan kami. Tidak. Bahkan maut takkan menghentikan cintaku dan cintanya. Semua yang kusebutkan dibawah ini bertentangan dengan tipikal Dia yang dahulu selalu menjadi idamanku, Dia dimasa nanti adalah benar-benar hal yang tak dapat ku duga, ia datang tiba-tiba dalam hidupku.

Adalah Dia. Dia lebih dewasa daripada karakterku namun ia tidak pernah menganggapku anak kecil, karena orang dewasa selalu menganggap segala sesuatu adalah hal yang unik dan berbeda, mereka maklum dengan itu semua.

Adalah Dia seseorang yang tidak memakai jam tangan di kanan atau kiri tangannya. Dahulu aku menilai bahwa Dia yang memakai jam tangan akan benar-benar baik dalam mengatur waktu. Tidak, lebih baik ketika ia tidak menggunakan jam tangan daripada ia menggunakan jam tangan namun tidak sedetikpun waktunya ada untukku, dan aku tak mau rasa cintaku terbatas oleh setiap pergeseran jarum didalam benda kecil itu.

Adalah Dia yang suaranya tidak begitu indah namun bersedia menyanyikan lagu-lagu indah untukku, memainkan musik-musik dengan alunan nada yang bisa membuatku terpana karena itu dia.

Adalah Dia yang memiliki tubuh lebih tinggi dariku, aku tidak menginginkan yang lebih rendah dariku, minimal aku agak sedikit menengadah ketika melihatnya. Bukan karena apa-apa, namun ini karena aku mudah sekali menangis ketika dalam keramaian dan aku tidak menemukan dia disana, jika tubuhnya lebih tinggi dari tubuhku, setidaknya aku mudah untuk mencarinya.

Adalah Dia yang badannya tidak kekar namun memiliki bahu yang sedikit lebar dan tak perlu begitu bidang, asalkan aku cukup nyaman bersandar dibahunya, asalkan ia terlihat gagah ketika memakai sebuah jas putih saat kami menikah nanti, entah hitam pun tak apa, asalkan ketika aku melihat bahunya ada sebuah kekuatan disana. Kekuatan untuk menempuh hidup bersamaku.

Adalah Dia yang aromanya selalu ku ingat. Bukan aroma parfum saja, tetapi ketika parfum itu menyentuh kulitnya ada aroma lain disana yang dapat mengingatkanku selalu padanya. Ia tidak bau karena ia menjaga kebersihannya. Ia tidak perlu rapi seperti pejabat-pejabat, ia tidak perlu bergaya necis ketika berada di depanku, cukup menjadi dirinya saja. Dengan kaos oblong putih andalan laki-laki dan celana pendek itu lebih sexy. Dengan jumper atau sebuah jaket untuk melindungi tubuhnya itu mungkin lebih baik.

Adalah dia yang pekerja keras. Ia akan bekerja bukan hanya untuk membahagiakan dirinya sendiri, keluarga menjadi prioritas utamanya, terkadang ia gagal, ia tidak selalu sukses dalam apa yang ia kerjakan, disitulah dia akan membuatku menjadi seseorang yang sangat hebat baginya, seseorang yang bisa menjadi sandarannya, seseorang yang mau mendengarkan segala keluh kesahnya, seseorang yang terus berdoa dan berjuang bersamanya.

Adalah Dia yang selera humornya baik sekali, hingga sekali waktu aku murung ia diam pun aku bisa tertawa karena tingkahnya, aku bisa merasakan bahagia walaupun ia sering menggodaku. Terkadang menyakitkan ketika ia menggoda secara berlebihan, namun entah mengapa aku tak bisa hidup tanpanya.

Adalah Dia yang dapat mengobati kekecewaanku terhadap cinta. Aku sudah tak percaya akan kata-kata orang mengenai orang baik. "Ya, dia baik." "Ya, dia alim.." "Ya, dia rajin ke gereja, pelayanan, dia sangat mencintai Tuhan." namun ia tak bisa menghargai dan tak tahu bagaimana caranya mengasihi sesamanya. Tidak, cukup buktikan cintamu pada Tuhan dengan sikapmu, bukan dengan status atau sekedar kata-kata indah. Kenyataannya kecintaan seseorang pada Tuhan tak dapat membuatku melihat cinta yang sebenarnya di dalam dirinya, aku kecewa.

Adalah Dia yang dapat membawaku keliling dunia dan membuatku mengerti tentang ini dan itu. Dia cerdas, dia pintar, dia mampu mengalihkan pandanganku, dia mampu bergaul akrab dengan semua umur. Dia mampu membawaku masuk ke sebuah dunia baru, dia mampu membanggakanku di depan mata orang lain.

Adalah Dia yang mau menari bersamaku di bawah hujan atau teriknya mentari. Di rumah maupun di pinggir sebuah jalan yang begitu ramai. Ia mengangkat tanganku dan membiarkanku berputar-putar layaknya balerina kecil bersama ayahnya. Ia membuatku merasa menjadi wanita paling beruntung di dunia. Ia mengerti.

Adalah Dia yang tak perlu memiliki banyak sekali harta. Namun ia tahu bagaimana ia menggunakan uang yang ia miliki. Dengan semua kekayaan dirinya dia mampu membahagiakan semua orang dan dapat membantu siapapun. Dengan ketegasannya dalam mengambil keputusan, ia dapat membuat semua orang termasuk aku terpana dan merenungkan kata-katanya. Tidak setiap saat ia tegas, namun ia berani dan memberikan kepercayaan padaku, pada cintanya.

Adalah Dia yang ketika aku menangis karena menonton sebuah drama film kesukaanku tidak mentertawaiku, ia memegang tanganku, diam, dan sesekali tersenyum. Ia merasakan apa yang ku rasakan, ketika itu pasti adegan kehilangan, dan dia tau tanpa harus bertanya bagaimana ketika aku kehilangannya. Dia tidak mentertawakanku.

Adalah Dia yang selalu ada dalam doaku. Doaku bagaikan nafas yang tak berhenti terhembus hanya untuknya. Dia yang ada dalam lindungan doaku, penjagaan Tuhan, serta pengendalian diri dari roh kudus dalam dirinya. Ia bukan manusia sempurna, oleh sebab itu dia mencintai Tuhan dan merasa semakin rendah sehingga dia menghormati Tuhan senantiasa.

Inilah dia yang ada di masa nanti bersamaku, lelaki tidak sempurna yang bertemu denganku, dengan kehidupanku yang tidak juga sempurna namun bahagia karena kami saling memiliki dan Tuhan yang mengikat cinta kami. Aku mencintai Dia.

Senin, 02 Juli 2012

Jatuh cinta itu..


Jatuh cinta itu sebuah rasa.
Rasa dimana ketika seseorang memakan permen karet rasa strawberry dan rasanya tidak berubah walau sudah setengah hari.

Jatuh cinta itu sebuah penglihatan.
Penglihatan dimana ketika seseorang menutup mata, terlihatlah sebuah lukisan agung karya yang maha kuasa di depan mata. Ketika dibuka mata itu, ia ada dimana-mana.

Jatuh cinta itu sebuah pertanyaan.
Pertanyaan dikala seseorang bertanya-tanya apa yang membuatnya jatuh cinta dan mengapa ia mencintai pasangannya. Karena cinta tidak butuh jawaban, cinta juga tidak butuh alasan.

Jatuh cinta itu sebuah perumpamaan.
Perumpamaan dimana segumpal awan masuk ke dalam mulut, memberikan kesejukan. Lau masuk ke dalam hati, memberikan kelegaan. Terbawa darah ke seluruh tubuh dan memberikan kehangatan. Di akhir perjalanannya, ia membawa sebuah magnet yang dapat menarik sudut-sudut bibir tersenyum semakin lebar.

Jatuh cinta itu waktu.
Waktu ketika aku tersandung, buku-bukuku berantakan, dan ada kamu disana yang membantu aku membawa kembali buku itu ke pelukanku. Kamu juga yang ada waktu ketika aku dan kamu pertama kali bertemu dan kita saling berjabat tangan dan aliran listrik dari tubuhmu masuk ke dalam tubuhku, begitu pula sebaliknya aku rasa.

Dan yang terakhir, jatuh cinta itu kamu.
Kamu yang membuat semuanya teori-teori terhebat di dunia patah hanya karena pemikiranmu, burung-burung terbang pergi karena suara indahmu, mereka malu. Karena jatuh cinta itu kamu yang membuat duniaku berputar dengan rotasi lebih cepat ketika bersama dan lambat seribu kali lipat ketika kita berpisah. Karena itu kamu.