Selasa, 19 Maret 2013

Kehilangan Suara Hingga Payudara Akibat Rokok

Kehilangan suara saat mengalami demam atau batuk merupakan kondisi yang tidak nyaman. Batuk berkepanjangan, susah menarik nafas, sampai suara serak hingga lawan bicara kita tidak bisa mengerti apa yang kita ungkapkan. Menyebalkan bukan?

Inilah hal-hal yang terjadi jika kita mengalami batuk parah, terutama jika batuk ini disebabkan oleh zat adiktif paling berbahaya, nikotin. Nikotin yang banyak terkandung di dalam rokok ternyata tidak hanya dapat membuat mulut Anda menjadi asam, gigi menjadi kuning, atau bibir menghitam.

Efek bahaya dari nikotin sangat banyak, diantaranya yang paling berbahaya adalah penyebab nomer satu orang mengidap kanker. Banyak masyarakat yang tidak mengetahui bahkan tidak peduli akan risiko ini hingga dirinya sendiri mengalami.

"Orang masih saja berpendapat jika merokok masih bisa umur panjang, ya, benar tetapi semua itu 1 banding 100. Rata-rata pasien saya yang datang dan ternyata mengidap kanker pasti tidak lepas dari lingkungan berasap rokok. Kalau tidak perokok aktif ya pasif," jelas dr Hakim Sorimuda Pohan, SpOG yang menjadi narasumber pada acara  Round Table Discussion bersama dengan tema Menyatukan Suara Dokter dan Korban dalam Perjuangan Pengendalian Rokok di Indonesia, Selasa (19/3/2013).

Dokter kandungan yang aktif sebagai penggiat di organisasi Tobacco Control Support Center (TCSC) menuturkan bahwa korban rokok aktif maupun pasif cepat atau lambat akan terkena kanker. "Salah satu dampak langsung dari merokok adalah kanker saluran pernafasan atas. Saluran nafas atasnya harus dibuang. Udara akhirnya melewati lambung dan keluar melalui osofagus. Setelah dioperasi mereka dikirim ke jepang untuk diajari agar bisa bicara dengan perut. Setiap rabu di RSCM latihannya, ini adalah upaya agar mereka tidak putus asa."

Penderita yang sudah melalui tahap ini menggunakan alat kecil seperti speaker yang dipasang pada lehernya dibawah dagu. Alat ini berfungsi untuk membantu penderita untuk bicara. Dengan bantuan alat ini penderita dapat berbicara lagi, namun suaranya akan terdengar seperti robot dan sering mengeluarkan bunyi hembusan udara.

Dalam acara ini juga terdapat salah satu breast cancer survivor yang juga terkena kanker akibat rokok. Beliau mengungkapkan telah menjadi korban rokok sejak belia.

"Saya merokok sejak umur 17 sampai 59 tahun, bisa Anda bayangkan? Sampai di tahun 2007 ketika saya menghisap rokok saya merasakan rasa sensual yang luar biasa mengalir lewat urat ke dada sebelah kiri saya. Dalam hati saya berkata 'kena nih!'. Akhirnya saya memutuskan untuk periksa ke dokter dan ternyata benar saya mengidap kanker payudara," jelas Laksmi Notokusumo, penari yang juga sutradara dan penulis puisi di Cancer Information & Support Centre (CISC).

CISC merupakan salah satu lembaga yang berdiri sejak 2003 untuk memberikan dukungan bagi mantan penderita kanker untuk bisa pulih kembali baik secara fisik dan mental. Disinilah ibu 65 tahun ini berkarya.

Nah, rokok bukan lagi hal yang harus dimaklumi, namun perokok juga bukanlah seorang kriminal. Perokok sebenarnya hanyalah korban atau pasien yang harus disembuhkan.

Teruslah ingatkan dampak dari merokok pada orang disekitar Anda jika tidak ingin mengalami hal yang tak terduga akibat kenikmatannya yang sesaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar