Kamis, 17 Mei 2012

Layang-layang

Sore ini begitu indah. Makasi Tuhan kalau aku masih bisa menikmati bau rumput ketika terkena hujan. Makasi kalo aku masih bisa melihat matahari ngintip-ngintip malu abis berderai air mata langit itu. Makasi kalo aku masih bisa menyapa langit sore yang penuh dengan warna oranye, capung beterbangan dimana-mana, dan melihat layangan saling berkejaran.

Tuhan, hari ini begitu banyak penguatan yang Tuhan kasi lewat berbagai hal yang aku alami.
Mulai dari kata-kata "Well done" sampai kembali lagi ke kata-kata "Engkau berharga dimataKu, kau bernilai bagiKu" kembali aku tertegun akan kasihMu padaku, siapa aku Tuhan?

Tuhan, sedikit bercerita tentang apa yang ku rasakan di malam yang penuh dengan hawa dingin ini, hatiku terlalu membara membawa suatu fakta yang entah kenapa membuat aku berduka.

11.37 am

Lagi-lagi masih tentang dia, iya Tuhan, dia. Yang masih ada di hatiku.
Tuhan, aku masih mendoakannya, munafiknya aku masih mengharapkannya. Lalu, apa aku salah. Tidak, iya.. tidak. Ingat lagi pada ketulusan. Tidak berharap, berbaliklah pada kiblat ketulusan.
Tuhan, hari ini aku mengapa begini?
Aku banyak bercerita pada seseorang hingga orang itu mengungkapkan ketika dia berjalan bersama seseorang yang tak ku duga jika kejadiannya akan seperti itu.

Benarkah itu hanya teman? karena aku mendengar kalimat yang ah.. cukup menghancurkan.
Terjun bebas ke dalam kesedihan itu rasanya membuat air mata yang tak mau berlinang terpaksa dialirkan hingga ke pipi.
Benarkah aku masih kuat untuk menunggu hingga akhir dari komitmen kata "doa" ?

Tuhan, asal jangan biarkan aku jatuh dalam kegalauan terlalu lama, asal jangan Kau lepas penghiburan dariMu, asal jangan hilang harapanku padaMu.

Teringat akan layang-layang sore tadi, begitu bebas. Bersamanya menatap bersamaan, ketika aku melihat layangan sore, ia menatapku. Lalu, mataku pergi mengalihkan, teringat akan kata-katanya saat itu "jika kamu mencintai seseorang, ibarat layangan yang kencang anginnya, jangan hanya pakai senar, kalau bisa ikat talinya pakai tambang, supaya gak lepas.."
Entah kau ingat kata-kata itu atau tidak, ketika masa itu. Hei, aku masih ingat.

selamat malam, layang-layang sore tak dapat ku lihat lagi. Malamku kali ini berkabut. Entah besok bisa melihat layangan lagi bersamamu atau tidak. Tuhan, titip dia, dalam setiap lakunya, Kau yang berperkara, termasuk untuk hatinya, aku sayang dia.

#Senjadisorehariyangtaksempatdikirim

Tidak ada komentar:

Posting Komentar