Dear Fitri,
Pegawai magang toko Visi di salah satu mall di kota Bandung.
Bermula dari pertemuan pertama di toko Visi tadi malam, ketika aku dan sahabatku sedang berjalan menyusuri rak buku untuk mencari 4 buah buku yang akan menjadi hadiah dalam acara persekutuan alumni salah satu organisasi di kampus kami. Aku bertanya padamu tentang harga sebuah pembatas Alkitab, dan kau menjawabnya penuh dengan senyuman.
Kemudian aku dan temanku menemukan 2 buah buku ang berisi kata-kata pembangkit semangat, aneh ya, terkadang banyak kata pembangkit semangat yang dapat kita temukan dalam kehidupan kita, tapi tetap saja kita lebih suka membacanya dari sebuah buku yang hanyalah benda mati.
Lalu Fit, aku mulai memperhatikanmu.. Caramu melayani pelanggan. Tubuhmu mungil dan sedikit berisi, tapi dengan cepat kau melayani kami, dan yang paling aku ingat adalah eyeliner di matamu, yang membuat mata bulatmu semakin rupawan, tidak, satu hal yang paling aku ingat adalah senyuman yang tersungging lebar padahal keringat bercucuran dan minyak sudah membuat wajahmu terlihat lusuh.
Kemudian, aku dan sahabatku menemukan buku lainnya untuk jaga-jaga buku yang kau cari tak ketemu. Yah, benar saja sudah tak ada stok lagi, tinggal kedua buku itu saja. Lalu, kami meminta mu mencari kembali 2 buku baru yang kami jadikan penggantinya. Kami memang butuh 4 buku Fit. Lalu, kau bilang pada kami "Tunggu sebentar ya kakak ya, saya carikan, tapi saya mau cari dus dulu untuk membungkus ini.. sebentar kakak ya.. :)"
Dengan senyum selebar itu siapa yang tak mau bertahan dan melihat usaha seperti itu siapa yang tak mau memuji?
Fit, aku Ninta, kita kenalan tanpa memberikan nama.
Aku sudah mendengar banyak cerita darimu. Tentang kamu yang sudah mencapai semester akhir di perkuliahanmu, tentang keluargamu, tentang pekerjaanmu, walaupun sepintas. Tapi kita tak saling memberikan nama. Tapi, sadarkah kau ketika aku berbincang denganmu, aku memperhatikan badge pegawaimu, dan namamu adalah Fitri. Suatu saat nanti, kalau kita berjumpa aku janji aku akan memanggilmu, hanya saja ingatlah aku. Karena memori orang lain kadang tak sebagus memoriku sehingga aku terlupakan. Kadang aku pun begitu, tapi aku akan berusaha untuk terus mengingatmu.
Hidupmu, senyummu, dipakai luar biasa oleh Tuhan untuk memberkati setiap pelanggan. Tuhan berkati. :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar