Minggu, 13 November 2011

Meja kecil yang sederhana

Tepat pukul 9 aku tersadar dari tubuh yang lemah ini, tak tahu apa yang ku pikirkan
Aku butuh sebuah kehangatan dikala tubuh ini tak mampu mendapatkannya
Teringat sebuah kehangatan sederhana yang selalu Tuhan sediakan untuk aku

Pukul 12
Tuhan itu baik
Ia memberikan apa yang aku butuhkan
Kehangatan keluarga

Mereka menyambutku dengan tangan terbuka
Marilah datang

Aku tak pernah mengharapkan spageti atau pun pizza di atas meja kecil ini
Meja berkaki empat yang hanya cukup menampung tiga orang duduk disana
Makan lah

Aku tak pernah meminta apa yang nikmat untukku dari mereka
Aku butuh kehangatan yang mereka berikan
Meja ini hanya menyediakan tahu dan tempe
Ya, tahu dan tempe.. sesuai dengan apa yang aku pinta
Entah mengapa makan di meja ini begitu nikmat

Aku mencintai waktuku
Waktu makanku khususnya
Aku merasakan hangatnya keluarga disana

Tuhan memberi lebih dari yang ku minta
Tuhan memberi berkat lebih pada mereka
Ada lauk lebih yang juga nikmat disana
Tapi tak mengurangi kecintaanku pada tempe buatannya

Makan perlahan
Mereka makan dengan lahap
Aku pun
Tapi aku tak mau melewatkan waktu bersama mereka
Lebih lama kalau bisa
Perlahan makanan pun habis
Seraya perbincangan semakin hangat

Aku katakan pada mereka
Saat ini bukanlah makanan enak atau hiburan yang aku inginkan
Hanya kehangatan keluarga seperti ini yang aku mau
Dengan duduk ditengah kalian
Makan makanan yang sederhana tapi tetap bisa berbagi cerita
Berbagi kasih berbagi cerita
Itu lebih nikmat rasanya
Seperti makan sama mama dan papa
Jika itu bisa
Aku tersenyum kecil
"Tuhan terimakasih, peluk dari aku buat Tuhan"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar