Minggu, 09 Februari 2014

Maaf Untuk Hari

Hai, bagaimana rasanya terlewati?
Sedihkah? Merasa tak diacuhkan kah?
Bukan aku tak menyayangi kalian selayaknya aku menyayangi mereka lima lainnya.
Aku ingin sekali memperlakukan kalian sama, adil katanya.
Namun aku tak punya daya untuk masuk karena dijaga begitu ketat.
Bukan aku tak cinta kalian, bukan aku tak ingin bertemu kalian.
Tapi, aku memang tak dapat mengirimkan surat cintaku saat aku melewati kalian berdua.

Tapi, aku pikir..
Aku lebih cinta pada diriku dan Tuhanku.
Aku lebih senang jika menghabiskan waktuku di luar sana, rasanya seperti menikmati secangkir cokelat panas.
Yang ku seruput perlahan hingga meninggalkan noda sedikit di ujung bibirku.
Sehingga lama dan sangat lama ia baru habis.
24 jam begitu tak terasa.
Jika memilih, aku akan memilih menghabiskan waktu bersama yang lain untuk menikmati Dia.
Aku begitu tenggelam dalam cintaNya sehingga ingin aku berlama-lama di dalam rumahnya.
Bukan diam dan menatap dan berfikir kalimat apa yang ingin ku sampaikan pada kalian berdua.

Maafkan aku.
Maaf jika padamu, Sabtu dan Minggu, aku tak bisa mengirimkan surat cintaku.
Warung internet begitu jauh dari peraduanku, dan sinyal sangat tak bersahabat di bawah atap rumahku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar