Senin, 03 Februari 2014

Penjaga Kecil, Bangunlah!

Kepada Tuhan, aku titipkan surat dan segenap kata-kata yang menjadi doaku untuk keponakan kecilku, Alvaro. Varo, bayi mungil yang baru saja lahir dan menjadi kebahagiaan yang telah dinanti-nanti oleh seluruh keluarga. Sayang, tahukah kalau kau begitu kami tunggu-tunggu?

Varo, hari ini Varo semakin sehat makanya Varo akhirnya bisa melewati proses operasi yang memakan waktu hingga 6 jam. Enam jam merupakan waktu yang terlalu lama untuk kami menanti keajaiban. Terlalu lama untukmu menyerahkan diri di tangan para dokter.Namun, aku tetap senang mendengar kau bisa bertahan sayang. Sampai saat ini aku belum bisa melihat dan memegang tubuh mungilmu sayang, tante nggak tega sayang.

Saat pertama mendengar berita kelahiranmu menjadi kebahagiaan yang luar biasa dan mendadak mendengar ternyata kau harus merasakan sesuatu yang tak pernah kami bayangkan sebelumnya. Mendengar bagaimana jantungmu yang kecil harus bertahan dengan katup yang terganggu atau semacam kejadian langka lainnya dan bekerja ekstra keras untuk terus membuatmu mampu menjalani hari berikutnya di dunia ini. Varo, bertahan ya atas setiap tindakan dokter yang ingin menyelamatkan tubuh kecilmu, menyelamatkan hidupmu. Percaya dan teruslah berdoa dalam hatimu ya sayang. Tante dan teman-teman di sini juga terus menguatkan kedua orangtua mu yang dengan sabar dan tanpa lelah menyematkan namamu dalam doa sepanjang nafas mereka.

Varo, Varo tau nggak kalau kamu hebat banget. Varo masih berusia beberapa hari namun perjuanganmu melawan semua ini begitu menggugah hati kami. Varo jangan menyerah ya.. Karena tak sedetik pun pengharapan kami lepas untuk melihat Varo semakin sehat dan dapat bernafas dengan baik tanpa harus mengeluarkan cairan merah yang seharusnya mengalir dalam tubuhmu untuk mendukung kehidupanmu. Sabar ya sayang, tetap kuat Varo-ku. Setiap hari semenjak kelahiranmu adalah keajaiban. Percaya kan? Tante, orangtuamu dan banyak orang percaya dan selalu menantikan senyum kecil seperti saat pertama kelahiranmu. 

Malaikat kecilku Alvaro, bertahanlah. Kami ingin mendengar tangisanmu tanpa iringan tangis dan kecemasan kami. Alvaro Pethuel, seperti namamu yang berarti anak pertama yang menjadi penjaga yang bijaksana dan menjadi perpanjangan mulut Tuhan, kuatlah! Untuk menjadi seorang penjaga yang kuat menurutku terlalu dini untukmu mendapatkan "latihan" seperti ini. Tetapi, tak ada yang terlalu dini untukNya, pasti ada rencana untuk semua ini. Untuk mendapatkan kekuatan ekstra, kuat ya sayang. Varo hebat! Varo kuat!

Saat menulis surat ini, aku sedang menanti hasil pemulihan dari hasil tindakan para dokter, kekuatanmu dan pernyertaanNya pada kita akan selalu ada. Doa terus melantun dalam hati kami.Varo, jadilah kuat! Kami menanti senyummu sayang. Dan tante percaya, setiap apa yang terjadi dalam hidup Varo adalah yang terbaik untuk kami semua, you are a miracle in our life baby.

Kakak dan Mas, tetaplah berharap dan berdoa. Kalian tahu kalau aku dan kita semua mencintai Alvaro.

Twitter: @arpmks dan @neviponto

Tidak ada komentar:

Posting Komentar