Ramadhan segera datang, kembali ke ramadhan tahun itu. awal aku jatuh dalam dosa di dalam sucinya bulan rahmat. ya, dosa karena mencintaimu. Awal aku mencintaimu diakhir bulan itu. Cintaku belum berakhir walaupun kau menganggapnya bagai dosa yang ku mulai diawal bulan itu.
Sekarang terus bergulir, aah.. aku terlalu puitis ya sekarang.
Itulah bahasa, dapat membuat orang menjadi gila.
Hal yang tak semestinya menjadi suatu musim pancaroba.
Ketika penuh hati dan kepala ini akan semua hasrat pengungkapan, semua mengalir begitu saja.
Tanpa disadari.
Terkadang aku tetap ingin menulis sejujur-jujurnya.
Namun, setelah ku sadari, tak semua orang harus merasakan kebahagiaan atau sakitku.
Cukup aku yang menyimpan detilnya.
Ramadhan dalam bayanganku muncul lagi.
Ya, selalu muncul bersamaan dengan bayanganmu.
Ramadhan tahun ini maju satu bulan.
Seandainya perasaanmu pun dapat maju satu langkah menghampiri aku.
Itu main gila namanya.
Tidak, ketulusan bukan seperti itu.
Ketulusan itu seperti aku dan Ramadhan.
Kami tak seTuhan, namun aku mencintai Ramadhan.
Karena aku mencintaimu.
Sampai berjumpa di bulan penuh rahmat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar