Rabu, 20 Februari 2013

Nyanyian Hujan - Khalil Gibran

Aku ini percikan benang benang perak yang dihamburkan dari syurga oleh dewa dewa
Alam raya kemudian meraupku, bagi menyinari ladang dan lembahnya
Aku ini taburan mutiara, yang dipetik dari mahkota raja Ishtar
Oleh putri fajar, untuk menghiasi taman taman mayapada

Pabila kuukir air mata, bukit bukit tertawa
Pabila aku meniup rendah, bunga bunga gembira
Dan bila aku menunduk, segalanya cerah ceria

Ladang dan awan mega berkasih mesra
Diantara mereka, aku pembawa amanat setia
Yang satu kulepas dari dahaga
Yang lain kuubati dari luka

Suara guruh mengabarkan kedatanganku
Pelangì di langit menghantar pemergianku
Bagai kehidupan duniawi, diriku dimulakan pada kaki kekuatan alam, dan diakhiri di bawah sayap kematian

Aku muncul dari jantung samudera, melayang tinggi bersama pawana

Pabila kulihat ladang memerlukanku, aku turun
Kubelai mesra bunga bunga dan pepohonan
Dalam berjuta cara, jemari ku lembut bermain pada jendela jendela kaca
Dan berita yg kubawa, membawa bahagia
Semua orang dapat mendengarnya, namun hanya yg peka dapat memahami maknanya

Panas udara melahirkan aku, namun sebagai balasannya, aku membunuhnya
Laksana wanita yg mengungguli jejaka
Dengan kekuatannya yang dihisap daripadanya

Diriku helaan nafas samudera
Gelak tertawa padang, ladang dan cucuran airmata dari syurga
Maka disertai cinta kasih, dihela dari kedalaman laut kasih sayang
Tertawa ria dari rona padang jiwa
Airmata dari kenangan syurga abadi


_Khalil Gibran_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar