Saya membuat resume ini selain karena tertarik, memang karena saya masih saja haus akan ilmu mempelajari manusia, tidak akan ada habisnya! Sepertinya ketertarikan saya sama manusia selama ini salah persepsi, saya suka sekali memerhatikan mimik, cara berjalan, cara tersenyum orang-orang, saya pikir jelas itu ke arah psikologi, atau apapun yang mengarah ke manusia, sepertinya saya seharusnya mengambil kelas komunikasi sejak dulu, untuk menunjang saya yang tidak percaya diri ini! *walau terkadang terlihat tak tahu malu*. Dan saya sangat berharap untuk bisa menyelesaikan tulisan ini sampai Part 8, agar saya bisa mengenang dan terus mempelajari mengenai ketertarikan ini. Saya sendiri membuat resume bukan karena saya mau sok, tapi karena saya takut lupa, dan saya tidak sepintar itu, itu saja.
Okei. Hari ini hari pertama saya mengikuti kelas Public Speaking alias kelas Become a Wizard. Kenapa? karena kata mentor saya, oke sebut saja dia miss. Kalenail (colournail) because that's her hobby, she said that when you speak to others, you must make sure that they're interest and watching you, not just seeing. Dan jadilah penyihir!
Public speaking adalah seni dimana kita dapat menyita atau "menyihir", bukan menghipnotis, seseorang atau suasana agar dapat menyampaikan pesan yang kita inginkan, dan bagaimana agar audience dapat memperhatikan apa yang kita sampaikan dan mengerti akan hal tersebut (nah loh, itu udah pake bahasa gue dan digabung-gabung berdasarkan share dari teman-teman yang lain).
Pelajaran lain yang saya dapat hari ini ... (mikir sejenak karena banyak distorsi) bagaimana gesture, intonasi, smiling vvhhhoooiiiiicceee, dan eyecontact yang memengaruhi ketika orang menjadi speaker.
Ini bukan sembarang ilmu, sekali lagi saya tekankan, setiap manusia dilahirkan bisa berbicara, bahkan lewat mata jika dia tidak dapat berbicara, seperti seorang bayi yang baru lahir, tatapan mata yang berbicara, dapat menanamkan setiap pesan ibunya kepada anak yang sedang ia gendong, khususnya saat menyusui. That's why, nikmatilah saat-saat menyusui itu (nanti).
Tatapan mata dapat menunjukkan kesungguhan kalimat seseorang, bagaimana penekanannya dapat juga membangkitkan gairah seseorang, dan bagaimana gesture tubuhnya dapat membuat lawan bicaranya semakin tertarik pada apa yang ia sampaikan. Ini baru kulit luarnya kawan. Masih banyak yang akan kita kupas tentang "become a wizard with miss.Kalenail".
Selain itu, di kelas public speaking ini tidak melulu membahas teori seperti di kelas biasanya, karena ini adalah "public speaking" dimana kita harus banyak bicara, kita membutuhkan praktik-praktik agar kita dapat menerapkan apa yang kita pelajari.. ppsst! bocoran sedikit, Jumat ini saya akan belajar mengenai intonasi dan apa pengaruhnya olah vocal atau vocalizing seperti saat bernyanyi, ya, supaya tidak capek saat berbicara dan juga dapat menjelaskan dengan baik, presentasi!
Ngomong-ngomong soal presentasi, untuk Jumat ini saya sudah punya PR! Saya harus membuat presentasi singkat tentang 3 kata ini (pilih salah satu) merah, benang, dan layang-layang. Sepertinya saya akan memilih.....
Sudah ada dibayangan saya, dan ketika saya sharingkan dengan "dia", dia langsung suruh saya praktikan apa yang ingin saya katakan tentang pilihan saya, kalau tidak dia tidak akan berbicara. huh! Bahkan dia nyeletuk "Kalau sama aku aja malu, keluar aja kamu dari kelas itu, katanya mau praktik..~ *sambil bercanda" saya kan belum siap. Karena sedikit tentang bahasan saya akan menyangkut tentang dia. Malu~
Dikelas ini saya juga dituntut untuk mengenal kelemahan dan kekuatan saya saat berbicara dimuka umum, tidak hanya itu, saya pun harus mengerti solusi yang harus saya lakukan ketika saya sedang gugup. Itu semua kami bagikan disini, karena setiap orang memiliki problem dan solusinya sendiri, so.. coba kenali apa yang menjadi kendala dan solusi terbaik kamu untuk berbicara di stage kamu.
Stage, ini dia...
Stage yang kita kenal disini bukan hanya pada saat kamu berada diatas tumpukan kayu yang membentuk panggung, bukan! Ketika kita berbicara dengan orang lain, forum kecil atau besar, formal atau informal itu adalah stage kita. Dan kita harus bisa mendominasi pembicaraan, dalam artian kita dapat memengaruhi, mengambil perhatian orang-orang yang sedang kita ajak bicara. Ketika interview, itu adalah stage kita. Ketika berbicara dengan atasan kita saat meeting atau bersenda gurau dengan teman, bahkan ketika kita menyatakan cinta, itu adalah stage kita. Apa yang terjadi ketika kita gugup dan tidak dapat menguasai stage kita saat menyatakan cinta? Gamau kan malu di depan si doi?
Perhatikan ketika SBY dan Obama berbicara, memberikan pidato. Hal-hal yang mereka lakukan sangat berbeda dan kita semua pasti akan jatuh cinta dan terus memandang Obama ketika ia berbicara, karena apa. Perhatikan tatapan matanya, intonasi bicaranya, gesturenya dan setiap kata-kata yang ia pilih.
Mungkin kita juga bisa mempelajari tempo bicara. High, middle, atau low? Seperti Mario teguh dan Andy *kick Andy*, atau beberapa pembawa acara, berita, bahkan MC. Semua itu sangat memengaruhi, kenali tempo bicaramu. Kita memerlukan ketiga jenis tempo ini karena kita akan menghadapi orang yang berbeda-beda. Sesuaikanlah dengan kebutuhannya.
Hmm.. apalagi yang saya pelajari hari ini ya? Banyak! Tapi, itulah manusia.. jika tidak segera dicatat akan lupa. Hah! Yang jelas saya bersyukur bisa punya teman baru lagi, namanya Ibu*kakak*Elin dan Aulia atau biasa dipanggil Aya! Senang!
Tunggu resume saya selanjutnya mengenai kelas BECOME A WIZARD WITH MISS. KALENAIL.
Tidak perlu wajah yang cantik atau tampan untuk menjadi seorang pembicara, yang kamu perlukan adalah membuat mereka tertarik dengan berbicara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar