Minggu, 10 Juni 2012

Hai, Tuannico.. 2

Aah, sebenarnya beberapa hari yang lalu aku sudah menuliskan hal ini, tetapi entah hilang kemana tulisan itu.
Kembali menceritakan tentang pertemuan singkat bersama Nico. Hai Nico, masih di waktu dan tempat yang sama, sayangnya bajuku berbeda dengan bajumu, bajumu masih sama seperti saat itu.

Hari ini sepi, tidak ramai yang bermain bersama.. hanya aku, Nico, LM, dan Karin. Ya, hanya kami saja. Yang lain memiliki urusannya masing-masing.. memang saat itu hanya jadwal spontan saja.
Kemudian, seperti film India, aku sudah datang tepat pukul 5, lewat sedikit lah. Tak lama LM menanyakan keberadaan Nico, ya aku bilang saja belum ada, ternyata Nico sudah ada namun berada dibalik tembok, ya, kami hanya terpisah tembok saja. Kemudian saling berhadapan dan .. ahaa!! "kamu disini.." "kirain yang di dalam bukan ninta.." *lalu berpelukan. Seperti sudah lama tak bertemu.

Kami memesan minuman yang sama, bedanya aku dingin dia panas. Lalu, tiba-tiba Nico menghilang.. 2 menit, 4 menit. Lalu kemana dia sampai selama ini belum kembali? *mulai ketakutan* *celingak-celinguk* hampir 10 menit.. sepertinya ini bukan pembuangan biasa. Yaa, entah apa yang dia lakukan di toilet. setelah beberapa saat dia kembali dengan bau minyak kayu putih, hahaha. *yah, silahkan dipikirkan apa yang dikerjakannya.
Tak lama LM *dengan huruf besar* datang ke tempat kami, LM datang dengan baju ungu dan celana kain gelap, masih cantik, dia tetap terlihat fresh setelah pulang kerja, begitulah kata Nico, jangan bandingkan sama aku kalau pulang kerja ya! haha.
Kami berbincang-bincang sejenak, tak terasa setengah jam berlalu.. aah, LM terlalu cepat pulang dan berpisah dengan ciuman bersama kami, di pipi pastinya.  Tak lama Karin datang.

Yaaah, pembahasan kami mulai memanas. Mulai dari "Hai, Karin" hingga "inner" di dalam seseorang. Yak! malam itu adalah malam jumat, aah aku benci itu.. dan Nico berhasil memberantak-in rambutku! *slamat ya!* saya ketakutan, entah inner apa yang mereka bicarakan, dan aku mulai membayangkan bahwa innerku begitu menyeramkan, aah.. kalau orang takut melihatnya ? kalau aku sendiri malah ketakutan melihatnya ?  Aiiih..
Akhirnya pembahasan kami berujung di kota Lampung, Sebuah kota yang berbeda pulau dengan tempatku saat ini, dan sebuah kota yang perjalanannya hanya sebatas menyebrangi laut lepas, sejauh mata memandangsudah dapat melihat keindahannya dari seberang, begitulah kata Nico. Kami bercerita dan mulai merencanakan bagaimana jika liburan kita mengarungi lautan dan datang berkunjung kesana? Bagaimana? teman-teman.. mari kita liburan bersama.. hanya menaiki sebuah kereta dan mengambil DAMRI menuju pelabuhan dan kita mulai berpetualang.
Malam yang panjang, sampai-sampai nyamuk menggigiti kakiku, sampai sekarang masih bentol-bentol, bukan gatal, jadi luka titik-titik di kakiku.
selain itu Nico juga bercerita tentang hujan, hujan yang bisa diajak berantem, hujan yang bisa jatuh terhempas, hujan yang menggelitik, hujan yang.. aah.. banyak.
Tapi, satu yang ku ingat dia bertanya " Ketika hujan turun, dan jika itu adalah sebuah kerinduan, menurutmu itu adalah kerinduanmu, atau kerinduan orang?" Dan yaa.. aku rasa memang benar, hujan yang tercurah dari langit itu adalah kerinduan yang jatuh dari langit, entah dari hati siapa, hanya tinggal membuka telapak tangan dan menadahkan menanti hujan turun membasahi diri, agar tubuh terbasuh akan sejuknya kerinduan yang terpendam. Terimakasih Nico, sudah menceritakan aku tentang hujan. itu yang paling aku ingat malam itu, tentang hujan, dan sekarang aku sudah memiliki cerita hujan bulat-bulat.

Sekarang aku rasa Nico sudah kembali ke Lampung, sayang, di akhir pertemuan aku tak sempat memeluknya. Kapan-kapan kita berpelukan lagi ya pohon. Ayo jangan mengantarkan masa lalu saja, mari kita cari bersama masa depan! ya kan, Karin? hahaha.

Sepulang dari sana ada sedikit trouble, angkotku ditabrak.. aah, agak kaget karena bagian yang ditabrak adalah tempat aku duduk.
hmm.. ngomong-ngomong malam itu aku memesan roti isi keju melelh dan lemon tea dingin, Nico memesan pisang hijau dan lemon tea panas, Karin memesan menuyang sama denganku. terimakasih untuk malam yang indah teman-teman.

sampai jumpa lagi.. :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar