Sabtu, 21 Januari 2012

Pembicaraan singkat dengan Tuhan, Hari ke-9

   Aku bingung aku harus menujukan surat ini pada siapa, aku tak bisa mengatakan semuanya pada setiap orang. Pada Tuhan? Tuhan pun menyuruhku menjalani apa yang sudah aku jalani sekarang.
Begitu banyaknya pikiran yang memenuhi kepalaku.
   Aku ingin menujukan surat ini pada dia yang disana, yang perlahan tapi pasti pergi menajuh dariku, bahkan dalam setiap hal apapun tidak lagi melibatkan aku agar benar-benar tidak ada aku lagi, sepertinya. Jangan begitu caranya, jangan!!
Ingin berteriak rasanya padamu, tapi apa salahmu?
   Aku kembali padaMu Tuhan, bertanya tentang setiap beban hidup yang sedang aku alami.
Pekerjaanku, aku mulai mengalami kegoncangan. Aku mulai meragukan setiap hal yang aku lalui untuk aku pelajari tanpa mengetahui maksud sebelumnya.Tuhan, baiklah.. aku putuskan untuk berbicara denganMu.
Tuhan, mengapa harus bertemu dengan dia jika aku harus berpisah dengannya, biarlah kami tak berjodoh sebagai pasangan tapi jangan biarkan aku tak berjodoh untuk berteman dengannya, bahkan melihat wajahnya pun aku mungkin sudah tak bisa lagi.
   Tuhan, jabatan pekerjaan itu aku ingin sekali, tapi Kau memerintahku untuk bekerja ditempat lain, hingga sekarang aku sendiri ketakutan kehilangan jabatan yang ku inginkan tersebut, masih bisa kan Tuhan? masih ada kesempatan kan Tuhan untuk aku masuk dalam bagian mereka. hanya beberapa bulan saja lagi Tuhan..
Apa aku terlalu rakus Tuhan? sana sini aku ingin...
   Bukan maksudku Tuhan untuk seperti itu, aku benar-benar ingin keluar dai semua kepenatan ini. Tuhan jika boleh sekali saja Kau menggendongku. Tapi aku rasa Kau sedang melakukannya. Mungkin ini saat yang tepat untuk Kau menemuiku kembali setelah beberapa lama aku tak berbicara denganmu, secara serius. Tuhan, tolong aku yaa.. Aku hanya ingin bisa benar-benar menjadi apa yang Kau mau. Aku cuma ingin ... haah, banyak keinginanku Tuhan.
Jadilah kehendakMu, aku terus mendoakan kedua hal ini sampai tiba waktunya Kau menjawab semuanya..

Tertanda, aku. AnakMu.

2 komentar:

  1. Tuhan memberikan apa yang Kau butuh, bukan yang Kau ingini. #katanyasihbegitu

    BalasHapus