Sabtu, 04 Februari 2012

14 Februari, Hari ke-22

   Untukmu, masih untukmu yang bunyinya sama seperti angin.
Hai, apakah kamu tau hari ini tanggal berapa? hari ini tepat tanggal 4 Februari.. tinggal 10 hari lagi surat cinta ini dapat ku tulis untukmu. Apakah selama ini kau membacanya?
Walaupun selama ini terselip cerita yang lain, tapi rinduku tetap diam dan hening disana, menunggumu.
10 hari lagi isi hatiku akan berhenti berdetak, jika tidak ada 30 hari menulis surat cinta ini, mungkin aku tidak dapat mengungkapkan rasa di dalam sini *tunjuk hati*. Aku bukan orang yang pemberani. Selepas dari 10 hari yang tersisa ini, mungkin aku hanya akan menuliskan perasaanku seperti biasa, bukan seperti ketika aku menuliskan surat cinta ini untukmu.
   
   Untuk kamu, yang entah kapan menyadarinya.. Aku merindukanmu angin.
14 Februari, bukan karena tanggalnya atau mommentnya, it's valentine day, tapi buat aku, kalau kamu mau setiap hari pun dapat menjadi valentine day. Mengasihimu pun tak hanya ku lakukan dihari itu. Ketika pertama kali aku mulai mengasihimu pun bukan karena hari itu 14 Februari, hari itu tepatnya bulan September sebelum ramadhan berakhir. Aku mulai menaruh hati padamu. Apa kau tahu itu?
Angin, apa kabarmu disana? cepatlah pulang.. aku tau 11 Januari merupakan tanggal bertemunya hati Armand dan Dewi, tapi bisakah 11 Februari menjadi tanggal hati kita bersama lagi? Kamu tidak pernah berjanji kapan kamu kembali seperti dulu, aku hanya berharap. Bertemu denganmu pun merupakan sebuah hadiah terindah untukku jika itu terjadi di tanggal 14 Februari.

   Angin, mungkin kamu pun mengharapkan yang sama di tanggal 14 Februari, tetapi dengan cinta yang lain. Apakah hatimu baik-baik saja? Angin.. impianmu merupakan impianku, cepatlah menyelesaikan tanggung jawabmu, ketika itu aku akan bersama-sama bersorak untuk setiap hasil perjuanganmu, karena aku terlibat di dalamnya, entah kau sadari itu atau tidak. 14 Februari, bisakah kita makan nasi goreng babi bersama? Aku sampai membayangkan kita tidak kebagian tempat duduk dan tertawa sejenak sambil menunggu tempat yang kosong. Aku tidak minta status pacar atau apa lah itu. Aku hanya ingin tahu isi hatimu, sesungguhnya. Jika tidak, bisakah kita tetap berteman? jadilah dewasa, mari berbicara. Angin, aku pun masih ingin mengenalmu lebih dalam. Aku tak mau kalau ternyata aku menyakitimu dan tak dapat membahagiakanmu, dan aku pun tak mau jika aku tak menjadi diriku sendiri.

   Untukmu yang ku kasihi, angin, kamu seperti tanggal 14 Februari, kau dinanti-nantikan banyak orang, tapi bedanya kamu dapat memilih untuk siapa harimu kau jalani, sedangkan dia, 14 Februari, hanya diam ketika banyak yang menantikannya. Karena 14 Februari hanya mommentnya, dan kamu adalah cinta nya.
Aku melebarkan tangan dan menyambut kedatanganmu, berharap tak seperti menyambut angin yang terasa sekejap lalu hilang dan pergi entah kemana ia ingin pergi. Dengarlah, aku tau kau baik-baik disana, aku menantimu disini. 14 Februari biarlah menjadi hari yang biasa dengan kasih yang luar biasa, untukmu.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar