Jumat, 17 Februari 2012

Pelajaran hari ini, masih tentang cintaNya

Hari ini kembali aku merasakan apa yang disebut kasihNya, mungkin sampai saat ini belum ada yang mengasihiku sampai seperti itu. Ya, kasih yang tidak menginginkan aku jatuh hingga mulut liang kelam, suram.
Mungkin selama ini aku hanya menggerutu dan menggerutu, itu lah aku, mewakili manusia.
Hari ini, kembali aku meluapkan emosi dan memendam amarah, itu melelahkan.

Dimulai dari kejadian waktu aku pegang hape di kelas, aku hanya kelelahan dan ingin mengekspresikan serta memberi info pada temanku yang aku tau dia memang sedang membutuhkannya. Lalu, dia yang selalu dominan itu berkata padaku secara tegas dan di depan orang lain untuk tidak bermain hp. PLISSS! lo juga gitu kali! Dan gak perlu kan negur saya di depan orang, perlu semua orang tau? gak kurang keras suaranya?
Oke, sesaat aku meledak. rasanya meninju tembok adalah pilihan yang tepat untuk menggantikan amarah ku, tapi teriak itu lebih baik, dan aku hanya diam.
Lama berselang hingga waktu kerja selesai. Dia berkata dengan lembut, lain kali jangan seperti itu, kita gak tau apa yang akan terjadi ketika kamu melakukan hal seperti itu selain di depan aku, kita berdua saling tau, tapi orang lain tidak tau. Tuhan..

Tuhan, aku ingin menangis mendengarnya, dan aku hanya bisa bilang terimakasih dengan nada lemah.
Seperti itukah kasih yang Kau berikan untukku Tuhan? Lalu aku ke toilet dan membayangkan, seperti itulah Dia pada manusia. Ketika dengan tegas Ia menasihatiku, aku hanya bisa marah dan melontarkan kekesalan sebanyak mungkin tanpa tahu maksud dari setiap apa yang terjadi dalam hidupku, begitu sayangNya besar padaku, pada kita, namun kadang kala kita menganggap itu adalah sesuatu yang ingin membuat jantung keluar melompat dari dalam tubuh. Meronta, marah-marah, maki-maki, benar kan? atau benar kah?

Thank God for the lessons today. Sorry for my anger..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar